24 C
id

Identitas Keluarga Bayi Yang Ditemukan di Teras Rumah Warga di Pasia Laweh Palupuah, Sudah di Temukan.


Agam matajurnalist.com_Wali jorong Yogi Oktawijaya, di lokasi penemuan bayi, menyatakan bahwa bayi tersebut ditemukan sekitar jam 03:20 pagi, di teras rumah warga. Bayi ini memiliki berat 2,4 kg dan panjang 46 cm, ucapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, pihak yang diduga berasal dari keluarga ibu bayi tersebut telah hadir di lokasi dan juga di Puskesmas Palupuh.

Menurut pengakuan dari Rini, yang mengaku sebagai adik dari Putri (diduga ibu dari bayi tersebut), warga Pasa Dama Mato Aia Gaduik, Siputri menyuruhnya untuk mengambil bayinya yang diletakkan di Palupuh sekitar jam 03:00 pagi, di jalan menuju ke rumah bakonya.

Rini juga menjelaskan bahwa ayah dari bayi ini "Menurut pengakuan dari kakak saya, bapak dari bayi ini adalah "D", Kakak saya belum menikah," tambahnya.

Kadis Sosial Kabupaten Agam, Yunilson, mengekspresikan keprihatinan atas kejadian ini "Sangat disayangkan... Bagaimana bisa ini terjadi? Padahal bayi sudah dirawat selama seminggu. Biasanya pelaku "membuang bayi" setelah melahirkan, tapi kali ini situasinya berbeda. Mengapa tidak mengantarkannya ke panti asuhan saja?" ungkapnya.
"Kita bersyukur bahwa bayi ini tidak mengalami cedera apa pun, dan kami berterima kasih kepada masyarakat Palupuh yang merespons dengan cepat. Hal ini memungkinkan bayi ini mendapatkan perawatan yang diperlukan dengan segera," tambahnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Palupuh, Diva Riza, SKM, menjelaskan bahwa dari kondisinya, bayi ini kemungkinan telah lahir selama seminggu karena tali pusarnya sudah lepas. "Namun, kondisi bayi dalam keadaan baik dan sehat. Untuk sementara, bayi ini akan dirawat di Puskesmas ini," jelasnya.

Camat Palupuh, Zulmikar Zulkifli, mengungkapkan bahwa ibu dan ayah bayi tersebut bekerja di Pekanbaru. Namun, sang ayah menolak bertanggung jawab, sehingga ibu bayi, yang diketahui bernama Putri, pulang ke kampung halaman. 

"Dalam lima hari terakhir, ibu tersebut pergi ke Lubuk Sikaping. Kemungkinan besar, bayi ini dilahirkan di Lubuk Sikaping dan ditinggalkan di Kampuang Pasia, di jalan menuju rumah bakonya. Putri kemudian menelpon adiknya (Rini) untuk menjemput bayi tersebut ke Palupuh," ungkap Zulmikar Zulkifli.***

Pewarta : sutan mudo 
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -