Berita Utama
Bukittinggi
Pendidikan
Dinas Pendidikan Panggil SD Swasta Bukittinggi Terkait Studi Tour ke Malaysia.
Bukittinggi Matajurnalist.com_ Salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Bukittinggi dipanggil oleh Dinas Pendidikan setempat terkait rencana studi tour ke Malaysia. Hal ini sesuai dengan himbauan Walikota Bukittinggi yang melarang studi tiru, studi banding, dan kegiatan wisata ke luar daerah mengingat banyaknya peristiwa yang terjadi belakangan ini.
SD swasta yang dimaksud akan dipanggil oleh Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi karena dinas belum mengetahui rencana tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, Herriman, pada hari Jumat (7/6/2024) mengatakan, "Berdasarkan himbauan Walikota Bukittinggi, segala bentuk studi tiru, studi banding, objek wisata atau perpisahan yang diadakan ke luar daerah dilarang, apalagi kegiatan ini ke luar negeri. Kami akan memanggil pihak sekolah karena informasi ini belum sampai kepada kami," ucapnya.
Lebih lanjut, Herriman menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan antara sekolah swasta dan negeri dalam hal ini. "Sampai saat ini surat resmi belum sampai ke meja saya," ungkapnya.
Menurut Herriman, "Di satu sisi, Dinas Pendidikan memang sulit untuk melarang jika pihak sekolah dan orang tua murid sudah sepakat. Namun, tetap saja kita harus mengikuti peraturan yang ada."
Sementara itu, Kepala SD Swasta yang bersangkutan, yang diinisialkan TFO, saat dihubungi menyatakan bahwa memang benar sekolahnya akan mengadakan studi banding ke Malaysia. Rencana tersebut dijadwalkan berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Juni 2024 selama empat hari. "Terkait hal ini, pada hari Senin (10/6/2024) kami akan menghadap ke Dinas Pendidikan," ujarnya.
TFO menambahkan bahwa dinas telah menghubungi pihak sekolah dan pertemuan dijadwalkan pada Senin (10/6) untuk membahas lebih lanjut. "Kami akan menghadap ke dinas dengan pihak sekolah, perwakilan orang tua, dan penanggung jawab kegiatan," ucapnya.
TFO juga menjelaskan bahwa rencana studi tour ini telah direncanakan sejak Februari atau Maret lalu dan sempat ditunda. Setelah adanya edaran dari gubernur dan dinas kota yang melarang studi tour, pihak sekolah mengundang orang tua murid untuk berdiskusi dan akhirnya sepakat melanjutkan rencana tersebut. "Senin nanti, hasil pertemuan dengan dinas akan menentukan kelanjutan rencana ini," jelasnya.
Sebanyak 25 siswa dari kelas 5 dan kelas 6 akan mengikuti kegiatan ini, namun tidak semua siswa berpartisipasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa dapat melihat dan belajar bagaimana sistem pendidikan di luar negeri. "Biasanya kami berkunjung ke Jakarta, kali ini ke ASEAN karena ada pelajaran tentang ASEAN di kurikulum," kata TFO.
Saat ini, ketua yayasan yang sedang kuliah di Malaysia menjadi pengatur semua kegiatan di Malaysia, pungkas TFO.***
Pewarta : sutan mudo
Via
Berita Utama
Posting Komentar