Penerapan Sumbang Duo Baleh dan Aktualisasi Kato Nan Ampek bagi Puti Bungsu di Kecamatan ABTB.
Bukittinggi Matajurnlist.com_Kegiatan penerapan Sumbang Duo Baleh dan aktualisasi Kato Nan Ampek bagi puti bungsu di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB). Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (26/6/2024) oleh LKAAM ABTB bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi.
Acara ini dihadiri oleh Sekda Bukittinggi DR. (Hc) Drs. H. Martias Wanto, M.M. Dt. Maruhun, didampingi oleh LKAAM Bukittinggi, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Bukittinggi Heru Triastanawa, Ketua LKAAM ABTB Heldo Aura Dt. Sampono Rajo, Bundo Kanduang, Camat ABTB Hastine Atas Asih, S.iP., MH, serta Lurah, RW, dan LPM. Acara ini diikuti oleh 60 puti bungsu dari 8 kelurahan.
Kegiatan ini merupakan inovasi dari LKAAM ABTB dengan anggaran yang dialokasikan untuk mengaktifkan kegiatan pada tahun 2024. Hal ini penting dilakukan di tengah keprihatinan atas penurunan etika dan akhlak yang terjadi saat ini. Semua pihak, termasuk anak kemenakan, perlu mengetahui adat istiadat yang ada di Kurai V Jorong, apalagi sejumlah inyiak-inyiak telah masuk ke sekolah-sekolah.
"Masuknya digitalisasi melalui hp tidak dapat dihalangi namun harus dikawal. Terdapat perubahan pola sikap anak muda, namun hal ini patut diberikan pemahaman," ujar Martias Wanto.
Kebanggaan terhadap tradisi akan muncul ketika tradisi tersebut dimiliki dan dipraktikkan. Misalnya, dalam tradisi makan bersama, banyak yang tidak mengetahui etika makan secara bersama, di mana tangan didahulukan daripada bicara. Tradisi ini memperhatikan etika makan bersama.
Membangun aspek non-fisik jauh lebih sulit daripada membangun aspek fisik. Pemko Bukittinggi sangat menghargai kegiatan yang dilakukan oleh LKAAM ABTB, seperti penerapan Sumbang Duo Baleh yang meninggikan derajat wanita.
Saat ini, Pemerintahan Nagari sedang membahas UU No.23 oleh Pemprov Sumbar. Jika disetujui, aturan hukum di sebuah nagari akan melihat pembuktian sebelum memutuskan pelaku. Pemko Bukittinggi meminta masyarakat segera melaporkan perilaku aneh yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Sementara itu Ketua LKAAM ABTB, Heldo Aura Dt. Sampono Rajo, menambahkan bahwa dalam acara ini juga dibahas adat sabatang panjang sekaligus sebagai ajang silaturahmi.
Langkah awal ini bertujuan menciptakan generasi yang bermoral dan berkarakter, tidak cukup hanya dengan pendidikan tinggi, tetapi juga harus berakhlak karimah dan bersopan santun, khususnya di Kurai V Jorong.
Kegiatan ketiga akan segera menyusul, tidak tertinggal dengan kelurahan lainnya, dan diharapkan implementasi ABS-SBK oleh puti bungsu dapat menyesuaikan dengan kearifan lokal. Keberadaan puti bungsu merupakan cikal bakal Bundo Kanduang, yang tentunya harus disesuaikan dengan kearifan lokal, pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar