Agam
Berita Utama
Peristiwa
Dugaan Dua Oknum Terlibat Tindakan Cabul di MTI Candung, Ada Indikasi Sindikat di Luar.
Juru bicara tim penanganan dan ketua tim hukum Ponpes MTI Canduang, Khairul Anwar, MH, saat di wawancarai awak media Minggu (28/7/2024)
Agam Matajurnalist.com_Dugaan Dua Oknum Terlibat Tindakan Cabul di lingkungan asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) MTI Canduang yang terjadi belakangan ini, terdapat dugaan bahwa dua oknum tersebut terkait kasus ini kemungkinan adanya sindikat di luar yang terlibat. Hal tersebut disampaikan oleh Juru bicara tim penanganan dan ketua tim hukum Ponpes MTI Canduang, Khairul Anwar, MH usai pertemuan pihak Yayasan dengan orang tua santri pada hari Minggu (28/7/2024).
"Kedua pelaku, RA (29) dan AA (23), merupakan tamatan tahun 2015 dan 2020, mereka melanjutkan kuliah karena memiliki nilai yang bagus dan dianggap pintar. Mereka bahkan lulus dengan predikat cumlaude," ujarnya.
Dari kasus ini langkah-langkah penanganan yang diambil kata Anwar, Ponpes MTI Canduang telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Terkait berita yang beredar tentang 40 orang diduga menjadi korban, Khairul Anwar meluruskan bahwa yang disodomi berjumlah 3 orang, sementara sisanya mengalami pencabulan di daerah sensitif, katanya.
"Kami menduga pelaku ini bagian dari sindikat yang menyusup ke ponpes atau instansi pendidikan, dan kami akan terus mendalami hal ini," tambahnya.
Yayasan dan pimpinan Ponpes MTI Canduang menegaskan keberpihakan penuh terhadap para korban dan mengutuk keras segala bentuk perbuatan asusila.
Sejak laporan awal diterima, pihak Yayasan segera melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Investigasi Internal, Membentuk tim investigasi untuk mengumpulkan informasi dan bukti relevan. Tim ini bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan semua fakta terungkap dengan jelas.
Pemberhentian Tugas Oknum Terkait, Mengambil tindakan tegas berupa pemberhentian terhadap terduga pelaku untuk menjaga integritas proses penyelidikan.
Kerja Sama dengan Pihak Kepolisian, Berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan proses hukum berjalan tepat dan adil, kemudian bantuan Hukum bagi Korban, Menyediakan bantuan dan pendampingan bagi korban dan keluarga korban, ucapnya.
Lanjut. Khairul Anwar, Komitmen terhadap Keamanan dan Kesejahteraan Santri, Yayasan dan Pimpinan Ponpes MTI Canduang berkomitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.
Dari hal ini ada langkah-langkah yang diambil meliputi, Pendampingan Psikologis, Tim psikolog dari IPK HIMSI Sumbar dan Ikatan Psikologi Klinis memberikan layanan dan pendampingan psikologis bagi santri dan orang tua.
Kemudian Evaluasi Kebijakan, Madrasah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan prosedur keamanan, termasuk pelatihan pencegahan kekerasan seksual bagi seluruh staf dan pendidik.
Selanjutnya Penguatan Pengawasan. Memperkuat mekanisme pengawasan dan kontrol internal untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi di masa depan.
Seterusnya tentu komunikasi dengan Orang Tua dan Masyarakat tidak di tinggalkan. Yayasan dan Pimpinan Ponpes MTI Canduang berkomitmen untuk berkomunikasi secara terbuka dan transparan. mengadakan pertemuan terbuka dengan orang tua dan wali santri untuk memberikan informasi terbaru, menjawab pertanyaan, dan mendengarkan masukan yang bermanfaat.
"Kami telah membuka saluran komunikasi khusus untuk menangani pertanyaan dan kekhawatiran dari masyarakat," ujar Khairul Anwar.
Salah seorang orang tua santri, Zahrini, mengungkapkan harapannya agar anak-anak mereka diperhatikan secara emosional, spiritual, dan akhlaknya ke depan. Dia juga mengapresiasi keterbukaan pihak pesantren sejak isu ini mencuat.
"Kami berterima kasih kepada pesantren ini karena tidak menutupi kejadian ini dan menjalin keterbukaan. Kami berharap pesantren ini akan menjadi lebih baik ke depannya," ujarnya.
Kemudian diharapakan Ponpes MTI Canduang agar Permasalahan ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan adil demi kepentingan bersama dan masa depan pendidikan yang lebih baik, pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo/Fitra Yadi
Via
Agam
Posting Komentar