24 C
id

Harapan Baru: Mahasiswa UNAND Temukan Terapi Kanker Payudara Resistent yang Efektif

 

Padang, MataJurnalist.Com - Lima orang mahasiswa dari Program Studi S1 Ilmu Biomedis, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (UNAND) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menemukan inovasi terapi anti kanker payudara yang menjanjikan dalam pengembangan kesehatan di Indoensia. Demikian rilis yang diterima redaksi MataJurnalist.Com pada Kamis (18/7/2024).

Kemdendikbudristek melalui  Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Kemahasiswaan tahunan PKM (Pekan Kreativitas Mahasiswa). Kegiatan ini diadakan dalam rangka mewadahi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, serta menerapkan ilmu dan teknologi yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan.

Untuk tahun ini ada 10 bidang PKM yang diadakan yaitu PKM-Riset Eksakta (PKM-RE), PKM-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM-Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM-Karsa Cipta (PKM-KC), PKM-Karya Inovatif (PKM-KI), PKM-Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK), PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT), dan PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI). Adapun tim Misel adalah salah satu tim PKM di bidang riset eksakta (PKM-RE) yang mendapatkan pendanaan dari beberapa sumber yakni Simbelmawa Kemendikbuf Ristek dan Ditmawa UNAND sesuai rancangan proposal yang telah dibuat.

Tim yang beranggotakan Muhammad Luthfi Kamil (2110341009), Nisaul Ilmi (2210341001), Salsabila Asary (2210341005), Nisrina Hanifah (2210341002) dan Rahmad Fajral Ilhami (2210341008) yang tergabung dalam satu tim, bernama tim Misel. Di bawah dampingan Dr. Dessy Arisanty, S.Si, M.Sc., mereka meneliti potensi nano misel yang dikombinasikan doxorubicin-quercetin sebagai terapi anti kanker payudara.

Tim Misel berkomitmen dalam menemukan inovasi untuk dapat meningkatkan potensi terapi yang lebih baik lagi dari terapi standar yang ada. Dalam hal ini, tim Misel berfokus pada permasalahan kesehatan kanker payudara dengan epidemiologi tertinggi pertama di Indonesia, dimana jumlah kasus barunya mencapai 16,6% dari total kasus baru kanker di Indonesia yaitu sebanyak 68.858 kasus. Dari angka kasus baru tersebut, angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia mencapai diatas 22 ribu jiwa kasus. 

Terapi yang ada saat ini, seperti kemoterapi, radioterapi, dan operasi, seringkali memiliki efek samping yang signifikan bagi pasien. Adapun Doxorubicin sebagai salah satu obat standar kemoterapi yang sangat efektif dalam mengobati kanker, juga dapat menyebabkan efek samping sistemik serius serta telah ditemukan hambatan dalam penggunaannya akibat resistensi kanker terhadap obat melalui peningkatan ekspresi dan aktivitas P-glikoprotein. karena itu, tim Misel terdorong untuk mencari solusi yang lebih efektif dan minim efek samping melalui pemanfaatan teknologi nano misel polimer sebagai pembawa molekul obat yang terbukti dapat memaksimalkan penghantaran obat ke sel target yang dikombinasikan dengan bahan alam yaitu quercetin yang terbukti dalam menghambat aktivitas P-glikoprotein pada resistensi doxorubicin.

Hasil penelitian tim Misel menunjukkan bahwa penggunaan teknologi nano misel polimer kombinasi doxorubicin-quercetin memiliki efektivitas yang lebih tinggi dalam menghantarkan obat ke sel target dan membunuh sel kanker payudara dibandingkan dengan penggunaan doxorubicin saja. Selain itu, kombinasi ini juga menunjukkan toksisitas yang lebih rendah terhadap sel sehat.

Semua rangkaian kegiatan penelitian tim Misel dapat dipantau melalui media sosial tim mereka, di instagram @miselpolimer_dox_qct dan di youtube

Kontributor: Rahmad Fajral Ilhami Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Biomedis, Unand

Editor: F. Malin Parmato



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -