24 C
id

Defrijon, Wartawan Di Bukittinggi, Tutup Usia.

Bukittinggi Matajurnalist.com_Pepatah mengatakan, "Mujuah sepanjang Hari Malang Sakijok Mato." Malang tak dapat dihindari. Pada hari Jumat, 20 September 2024, kita telah kehilangan seorang saudara, rekan, dan pejuang informasi, Defrijon Dt. Rajo Sampono Alam (45). Ia pergi untuk selamanya setelah mengalami kecelakaan tragis saat hendak mengantarkan buah hatinya ke MAN 1 Bukittinggi.

Peristiwa yang tak terduga ini terjadi di sekitar persimpangan Masjid Surau Gadang, Ipuah, Mandiangin Koto Selayan, dan mengguncang hampir seluruh rekan jurnalis di kota Bukittinggi. Kabar duka ini menyisakan kesedihan mendalam di hati banyak orang, terutama di kalangan wartawan dan tokoh masyarakat yang mengenalnya.

Defrijon dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Ia memiliki banyak teman di kalangan jurnalis dan rekan-rekannya di partai politik, di mana ia juga aktif sebagai Ketua PSI Bukittinggi. Keberadaannya selalu membawa semangat dan kebersamaan dalam setiap langkah perjuangannya.

Sejak dibawa ke RSUD Bukittinggi hingga pemakaman, puluhan wartawan, tokoh masyarakat, dan politikus hadir untuk memberikan penghormatan terakhir, terlihat Wakil Walikota Bukittinggi, Buya Marfendi Datuak Basa Balimo juga hadir pada saat itu.

Menurut keterangan Kasi Humas Polresta Bukittinggi, Iptu Marjohan, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 06.50 WIB di Jalan By Pass Kelurahan Campago Ipuh. Defrijon yang mengendarai sepeda motor Honda Supra BA 3610 AP dan membonceng Aurel Asyifa Ramadhany, tiba-tiba menyebrang jalan dan bertabrakan dengan sepeda motor Honda Vario BA 2194 LB yang dikendarai oleh Azzahra Lathifa.

Akibat kecelakaan itu, Defrijon mengalami cedera serius di kepala dan luka-luka lainnya, dan sayangnya, ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Aurel mengalami luka ringan, sedangkan Azzahra juga mengalami cedera di bagian kepala.

Dalam suasana haru, Abdul Fatah, Datuak Mantari Basa dari suku Pisang menyampaikan sambutan dalam acara pengantaran jenazah Defrijon ke tempat peristirahatan terakhirnya. 

Sebagai sesama wartawan yang berada di Bukittinggi, Abdul Fatah  Datuak Mantari Basa mengungkapkan, "Kehilangan Defrijon adalah duka mendalam bagi komunitas jurnalis dan masyarakat Bukittinggi. Seluruh pihak yang mengenalnya merasakan kehilangan yang tak tergantikan, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Kami berharap keluarga diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa semangat dan dedikasi Defrijon akan selalu dikenang, menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. "Selamat jalan, Defrijon. Semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya," ungkap Abdul Fatah Datuak Mantari Basa.***

Pewarta : sutan Mudo.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -