Pelatihan Digitalisasi Marketing untuk UMKM di Bukittinggi, Meningkatkan Daya Saing di Era Global.
Bukittinggi, Matajurnalist.com_Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi mengadakan Pelatihan Digitalisasi Marketing bagi UMKM Angkatan III yang berlangsung dari 17 hingga 19 September 2024, bertempat di Balairoong Cimpago Resort Hotel Bukittinggi. Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kota Bukittinggi, diwakili oleh Kepala Bidang Koperasi & UKM, Sesri.
Pelatihan ini diikuti oleh 45 pelaku Usaha Mikro, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2021 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan pelaku usaha dalam strategi pemasaran digital. Narasumber dari PT. Pessel Anugrah Sejahtera dan PT. Sobat Creative Berjaya memberikan materi dengan metode Andragogi, yang menekankan pada pengalaman dan keterlibatan peserta.
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kawasan perdagangan bebas ASEAN, sektor UMKM memiliki peran krusial. Sesri menekankan, “Ketidak-seimbangan antara ketersediaan lapangan kerja dan jumlah tenaga kerja dapat menyebabkan pengangguran, yang berdampak negatif pada pembangunan sosial-ekonomi masyarakat.”
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk pelatihan digitalisasi marketing, sebagai langkah untuk mengurangi pengangguran dan memberdayakan masyarakat. “Masalah pengangguran adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” tambahnya.
UMKM, sebagai motor perekonomian, berperan penting dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kota Bukittinggi untuk menciptakan masyarakat yang berlandaskan adat dan syariat. Pemberdayaan UMKM menjadi fokus utama pemerintah daerah, dengan berbagai program, termasuk subsidi bagi pelaku usaha melalui kerjasama dengan BPRS Jam Gadang.
Namun, UMKM di Bukittinggi masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan dalam menembus pasar yang lebih luas. Gagap teknologi menjadi kendala utama, membuat banyak pelaku usaha kesulitan mengikuti perkembangan pasar.
Pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan kebijakan yang mendukung UMKM, termasuk subsidi bunga dan pelatihan keterampilan. “Kami bertekad agar UMKM Bukittinggi menjadi lebih profesional, mandiri, dan memiliki daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional. Produk UMKM Bukittinggi harus mampu menembus pasar internasional,” tutupnya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan pelaku UMKM Bukittinggi dapat meningkatkan kualitas usaha mereka dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar