24 C
id

Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka Akan Terapkan Konsep Sekolah Keluarga.



Agam Matajurnalist.com_ Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Sawah Dangka, salah satu pondok ternama di Sumatera Barat, berencana mengimplementasikan konsep pesantren berbasis sekolah keluarga. Hal ini disampaikan oleh Utama Wardi, Pimpinan Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah, saat melakukan silaturahmi dengan orang tua murid kelas 7 dan 10 di Kampus 4, Jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh, Parit Putus, Kabupaten Agam, pada hari Minggu (8/9/2024).

Saat ini, Pondok Pesantren Muallimin Sawah Dangka memiliki empat kampus, diantaranya Kampus I dan III di Sawah Dangka, Kampus II di Ranah Garegeh, dan Kampus IV di Parit Putus, Kabupaten Agam. 

Pumpinan Pondok, Utama Wardi menjelaskan bahwa ke depan, pondok pesantren ini akan bertransformasi menjadi sekolah keluarga yang ramah dan sehat, ucapnya di depan para orang tua santri.

"Kami ingin menciptakan suasana pesantren yang lebih dekat dengan konsep keluarga, di mana orang tua dapat langsung terlibat dan mengamati kehidupan pendidikan santri di pondok," ungkapnya.

Kemudian, Ia menambahkan bahwa pondok pesantren ini akan menyediakan kesempatan bagi orang tua untuk melihat langsung aktivitas dan kehidupan santri di kampus. Orang tua akan memiliki kesempatan untuk menginap di kampus sesuai dengan lokasi anak mereka, dan pertemuan ini akan dilakukan secara berkala, setidaknya sekali dalam tiga bulan, dengan harapan bisa dilakukan lebih sering, satu kali dalam sebulan, ujarnya.

Konsep ini bertujuan untuk menciptakan suasana seperti di rumah sendiri, di mana orang tua merasa nyaman dan bahagia, serta anak-anak merasa lebih dekat dengan keluarga mereka. 

Selain itu, pondok pesantren ini juga akan fokus pada pengembangan diri santri dengan mendeteksi bakat mereka sejak awal dan memberikan pelatihan sesuai minat masing-masing. Ini termasuk memberikan kesempatan kepada santri untuk terlibat dalam berbagai usaha produktif dan kegiatan sesuai bakat mereka, seperti di swalayan, perkantoran, atau humas pondok pesantren.

"Pesantren ini akan menjadi tempat yang ramah, sehat, dan terasa seperti rumah sendiri. Kami ingin menjadikan pondok pesantren ini sebagai tempat di mana orang tua dan santri merasa seperti keluarga besar, membangun sinergi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik," pungkas Utama Wardi.***


Pewarta : sutan mudo 


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -