Menbud RI, Resmian Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia, Nagari Aia Angek, Kabupaten Tanah Datar.
Tanah Datar Matajurnalist.com_ Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon, bersama Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, didampingi oleh Plt. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, meresmikan Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia pada Rabu, (30/10) di Nagari Aia Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, sastrawan Taufiq Ismail mengungkapkan pentingnya perawatan dan pengelolaan museum sastra secara berkelanjutan. Menurutnya, museum sastra membutuhkan keahlian khusus agar pengetahuan yang terkandung dalam koleksi benda-benda sastra dapat menjadi sumber inspirasi dan edukasi bagi masyarakat luas.
"Museum ini harus mampu memancarkan cerita dan pengetahuan dari setiap koleksi yang ada, sehingga orang-orang bisa melihat betapa luasnya cakrawala sastra Indonesia," ujar Taufiq.
Museum Sastra Indonesia di Rumah Puisi Taufiq Ismail merupakan bagian dari impian besar Taufiq untuk memperkenalkan sastra kepada masyarakat. Museum ini menyimpan koleksi unik, mulai dari mesin tik, mesin cetak tua, kacamata, hingga lukisan wajah para sastrawan Indonesia lintas generasi. Semua benda ini adalah saksi bisu dari berbagai kisah dan perjalanan sastra Indonesia yang telah memperkaya budaya bangsa.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengungkapkan apresiasinya terhadap dedikasi Taufiq Ismail dalam memajukan sastra Indonesia.
"Saya merasa terhormat bisa hadir di tengah para sastrawan dan budayawan Sumatera Barat untuk meresmikan Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia. Taufiq Ismail bukan hanya sastrawan, tetapi juga saksi perjalanan bangsa yang telah memberikan kontribusi besar melalui karya-karyanya yang melintasi tiga zaman," kata Fadli.
Ia juga menyoroti keterlibatan Taufiq dalam dinamika sosial, budaya, dan politik Indonesia. "Taufiq Ismail bukan sekadar penyair yang berdiri di menara gading. Beliau adalah penyair yang terlibat aktif, selalu hadir dalam setiap perubahan waktu dan budaya," tambahnya.
Menurut Fadli, Taufiq layak mendapat sebutan sebagai "Bapak Sastra Indonesia" karena peran dan kontribusinya yang besar dalam memajukan literasi dan kebudayaan Nusantara.
Lebih lanjut, Fadli berharap Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia dapat menjadi pusat pengetahuan sastra yang mendalam dan inspiratif. Tempat ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata sastra yang menarik bagi siswa, peneliti, dan pencinta sastra dari berbagai daerah. Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan siap mendukung berdirinya museum-museum sastra serupa di berbagai wilayah Indonesia untuk memperkaya khazanah budaya nasional.
Plt. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, turut memberikan pandangannya tentang kekayaan sastra Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Menurutnya, tradisi sastra Sumatera Barat yang kuat telah melahirkan banyak sastrawan besar seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Chairil Anwar, dan tentu saja Taufiq Ismail. "Warisan ini sangat berharga bagi generasi muda untuk dipelajari dan dihayati, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai budaya dan tradisi yang kuat," ujar Audy.
Audy juga menambahkan bahwa generasi muda saat ini telah banyak menghasilkan karya sastra yang mampu bersaing di tingkat nasional. Ia berharap keberadaan museum ini dapat menjadi inspirasi bagi penulis muda untuk terus berkarya dan melestarikan sastra Indonesia.
Museum Sastra Indonesia ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran yang inspiratif dan tempat berkumpulnya komunitas sastra yang aktif.
Dengan adanya Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia, Taufiq Ismail tidak hanya mewujudkan impian besarnya untuk menyebarkan pengetahuan sastra kepada publik, tetapi juga menciptakan ruang bagi generasi muda untuk mendalami warisan sastra Indonesia yang kaya dan beragam, pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar