Persiapan Launching Kampung Zakat di Nagari Ampalu, Lima Puluh Kota, Sinergi untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Lima Puluh Kota, Matajurnalist.com_Tim dari Lembaga Amil Zakat Ashpen Bukittinggi turut menghadiri persiapan peluncuran Kampung Zakat di Nagari Ampalu, Kabupaten Lima Puluh Kota. Persiapan tersebut dilaksanakan pada hari Senin (7/10/2024) di Kantor Walinagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Agama RI Bidang Zakat dan Wakaf, Nur Kumala Dewi, yang juga berperan sebagai pendamping program Kampung Zakat Pusat. Selain itu, hadir pula Walinagari Ampalu Asrizal, perwakilan Forum Zakat (Foz) Sumbar, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota yang diwakili oleh Kabag Kesra Sukryaldi Arlen, Kepala Baznas Kabupaten Lima Puluh Kota, dan para undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, disalurkan bantuan 1 ton beras kepada para mustahik, di mana setiap penerima mendapatkan 10 kg. Ini merupakan bagian dari total 34 ton beras yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Walinagari Ampalu, Asrizal, menjelaskan bahwa Nagari Ampalu memiliki potensi ekonomi yang kuat dari sektor pertanian, perkebunan, dan kerajinan, seperti tenun. “Dengan adanya Kampung Zakat ini, kita berharap dapat membina UMKM lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Asrizal.
Fabyan Andara Pratama, perwakilan Forum Zakat (Foz) Sumbar, menekankan bahwa zakat adalah solusi bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi. "Zakat bukan hanya tentang kesuksesan individu, tetapi kesuksesan bersama, baik dari segi ekonomi maupun sosial," jelasnya.
Sementara itu, Irwan dari Kemenag Lima Puluh Kota menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para aghniya, dalam menyalurkan zakat. "Dengan kebersamaan ini, kita bisa mengangkat derajat ekonomi umat melalui zakat," tambahnya.
Pemda Lima Puluh Kota, melalui Kabag Kesra Sukryaldi Arlen, menyatakan kesiapannya untuk mendukung pembinaan Kampung Zakat. "Kami siap bekerja sama demi meningkatkan taraf hidup masyarakat di Lima Puluh Kota," ucapnya.
Nur Kumala Dewi, perwakilan Kementerian Agama RI Bidang Zakat dan Wakaf, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam meningkatkan perekonomian umat. "Tahun 2024, kita memiliki 118 Kampung Zakat di 26 provinsi, jumlah ini meningkat dari sebelumnya hanya 38," ungkapnya.
Program Kampung Zakat ini diinisiasi oleh pemerintah daerah dan kota, kemudian diverifikasi di tingkat provinsi sebelum akhirnya ditetapkan oleh pusat.
"Melalui program ini, mustahik diharapkan bisa naik kelas menjadi muzaki, dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Zulfamiadi, pendiri Ashpen Bukittinggi, juga menyoroti pentingnya tanggung jawab dalam mengelola zakat.
"Menjadi pengelola amil zakat adalah amanah yang besar, harus dipertanggungjawabkan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat," katanya. Ia berharap program Kampung Zakat ini mampu membimbing para mustahik untuk menjadi muzaki, sehingga manfaat zakat dapat dirasakan secara luas dan tepat sasaran.
Dengan adanya sinergi berbagai pihak dalam program Kampung Zakat ini, diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam pemberdayaan ekonomi umat, khususnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar