24 C
id

Pilkada Bukittinggi 2024, Buya Marfendi Siap Terima Konsekuensi dari PKS.

Foto Istimewa : Buya Marfendi.

Bukittinggi Matajurnalist.com_ Calon nomor urut 1 pada Pilkada Bukittinggi 2024, Buya Marfendi, yang berpasangan dengan Fauzan Haviz, diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Ummat. 

Meskipun demikian, Buya Marfendi yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta menjabat sebagai Dewan Syuro di DPD PKS Kota Bukittinggi, terancam dikeluarkan dari partai tersebut karena keputusan politiknya yang berbeda dengan garis partai.

Dalam sebuah pernyataan yang diperoleh media melalui pesan WhatsApp pada Rabu (9/10/2024), Marfendi menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada sidang dengan Dewan Kode Etik PKS terkait posisinya. 

"Sampai hari ini, kita belum ada sidang dengan Dewan Kode Etik PKS. Bisa jadi sore ini, kalau di PKS memang berbeda jika ada seseorang yang berbeda haluan dari partai," ungkapnya.

Lebih lanjut, Marfendi menyatakan kesiapannya menerima keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS. Menurutnya, keputusan DPP, apa pun bentuknya, sudah ia pahami dan terima. 

"Saya setuju saja dengan keputusan DPP. Dengan kejadian seperti ini, keputusan DPP membuat saya harus maju, dan sudah saya sampaikan ke DPW. Jika itu sebuah kesalahan, saya siap saja menerima keputusan, termasuk jika itu pemecatan. Di PKS, tidak mungkin seseorang dipecat tanpa alasan yang jelas," tegasnya.

Marfendi juga menyoroti bahwa situasi serupa tidak hanya terjadi di PKS, tetapi juga di beberapa partai lainnya di tingkat kabupaten dan kota. Beberapa kader partai lain juga maju dalam Pilkada dengan dukungan dari partai berbeda. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak mempersoalkan masalah ini secara berlebihan.

"Mungkin di PKS berbeda dengan partai lain, yang jelas kita tidak melawan keputusan DPP. Saya sudah sampaikan ke DPW bahwa kita tidak menentang keputusan DPP. Namun, ada hak-hak saya yang ingin saya selesaikan, dan salah satu penyelesaiannya adalah saya maju dalam Pilkada ini, apapun risikonya," pungkasnya.

Keputusan politik Marfendi yang berani maju dalam Pilkada Bukittinggi di luar garis kebijakan partai membuatnya siap menerima konsekuensi. Namun, ia tetap menekankan bahwa semua tindakannya dilakukan dengan penuh tanggung jawab pribadi, tanpa bermaksud melawan kebijakan partai.***

Pewarta : sutan mudo 

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -