Sekolah Ilmuwan Minangkabau, Tingkatkan Kapasitas Guru Melalui Pelatihan Sains dan Penelitian.
Padang Pariaman, Matajurnalist.com_Sekolah Ilmuwan Minangkabau (SIM), sebuah sekolah informal yang berlokasi di Sumatera Barat, Indonesia, menggelar pelatihan khusus bagi para guru pada hari Selasa (1/10/2024) di SMA Ins Kayutanam.
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 67 guru dan menghadirkan dua narasumber utama yang merupakan akademisi terkemuka, Doktor Yan Restu Freski dari University of Twente, Belanda, yang juga Dosen Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM sekaligus Kepala SIM, serta Doktor Ridwan Wicaksono dari Chiba University, Jepang, yang juga dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Biomedik.
Pelatihan ini juga dimeriahkan dengan kehadiran Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D., Rektor Universitas YARSI juga sebagai Ketua Minang Diaspora Network Global (MDNG). Fasli Jalal, yang pernah menjabat sebagai Kepala BKKBN dan Wakil Menteri Pendidikan Nasional, memberikan motivasi kepada para peserta pelatihan.
Dalam wawancaranya dengan media, ia menekankan pentingnya peran guru dalam mencetak generasi bangsa.
"Guru harus dihargai dan didukung sepenuhnya. Mereka memiliki posisi yang mulia dalam membimbing anak-anak kita untuk maju. Oleh karena itu, penghormatan dan pengertian terhadap guru harus senantiasa dijunjung tinggi," ujar Fasli Jalal, didampingi Wakil Bendahara MDNG, Yeni Halim.
Menurut Fasli Jalal, perhatian terhadap peningkatan kualitas guru di Sumatera Barat ini merupakan hasil dari upaya sukarela para ilmuwan muda Indonesia yang telah memenangkan berbagai kompetisi nasional. Ia menambahkan bahwa para guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis dan analitis, serta menerapkan pendekatan berbasis sains dalam proses pembelajaran, ujarnya.
Rektor Universitas YARSI Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D., bersama Tim Sekolah Ilmuwan Minangkabau usai diwawancarai awak media di salah satu hotel di Bukittinggi (1/10/2024)
Sementara itu Dr. Yan Restu Freski selaku Kepala SIM, juga menyampaikan bahwa SIM bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan pengetahuan dalam sains dan pengembangan kemampuan penelitian.
SIM memiliki beberapa program berjenjang yang diikuti oleh siswa dan guru terpilih di seluruh Sumatera Barat. Program ini dirancang untuk memperkenalkan dasar-dasar ilmu pengetahuan serta mendorong inovasi penelitian yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal.
Selain itu, SIM juga berperan aktif dalam mengatasi tantangan pendidikan di daerah dengan menyelenggarakan lokakarya dan program pendampingan jarak jauh. Dalam pelaksanaannya, SIM bekerja sama dengan Yayasan Baabussalam Hasdar, Gerakan Indonesia Emas, serta Dinas Pendidikan Sumatera Barat.
SIM percaya bahwa pendidikan berkualitas tidak hanya dicapai melalui metode pengajaran konvensional, tetapi juga dengan meningkatkan pemikiran kritis, literasi ilmiah, serta pemahaman nilai-nilai moral.
Senada juga disampaikan Doktor Ridwan Wicaksono, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru di Sumatera Barat, khususnya di ranah Minang, dapat terus termotivasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dulu, ranah Minang melahirkan tokoh-tokoh hebat, dan kita perlu membangkitkan kembali semangat itu agar kelak lahir generasi tokoh yang mampu membawa perubahan bagi bangsa ini," pungkasnya.***
Pewarta: sutan mudo
Posting Komentar