24 C
id

Edukasi Nilai Kepahlawanan untuk Anak Yatim di Bukittinggi, Ashpen Kolaborasi dengan Mahasiswa UNP.


Bukittinggi MataJurnalist.com_ Hari Pahlawan, yang diperingati setiap tanggal 10 November, adalah momen untuk mengenang dan menanamkan semangat perjuangan. 

Dalam rangka memperingati hari bersejarah ini, Ashpen Bukittinggi bersama mahasiswa psikologi dari Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kegiatan edukasi untuk anak yatim di Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma Bukittinggi. 

Pimpinan Ashpen, Zulfamiadi, menyampaikan bahwa semangat kepahlawanan harus ditanamkan dalam diri anak-anak yatim agar mereka memiliki mental pejuang dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

"Kita ingin anak-anak ini memahami bahwa pahlawan telah berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan. Mereka adalah pejuang yang memiliki cita-cita besar. Pesan ini ingin kita tanamkan pada mereka bahwa kita semua adalah pejuang dalam hidup masing-masing," ujar Zulfamiadi yang didampingi Bendahara Ashpen, Sri Wahyuni, dan Ketua Tim Mahasiswa Magang di Ashpen, Debbi.

Zulfamiadi juga menambahkan bahwa meskipun sulit menemukan pahlawan bagi bangsa, anak-anak yatim bisa menjadi pahlawan bagi keluarga mereka, terutama bagi orang tua yang telah tiada. 

"Kita mengajak mereka menjadi pribadi yang kuat dengan membaca Al-Quran dan membantu sesama. Ini bentuk pembentukan mental pahlawan bagi diri mereka," tambahnya.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 50 anak yatim yang didampingi oleh mahasiswa psikologi. Menurut Zulfamiadi, dukungan psikologis sangat penting bagi anak-anak yatim, selain bantuan fisik seperti pakaian dan sembako. Ia menekankan bahwa dengan mental yang kuat, anak-anak yatim akan lebih siap menghadapi tantangan hidup tanpa mudah putus asa.

"Kami berkolaborasi dengan mahasiswa psikologi agar pendampingan kepada anak-anak ini lebih terasa manfaatnya secara psikologis. Kolaborasi ini membantu anak-anak membentuk mental yang tangguh," jelas Zulfamiadi.

Selain kegiatan di museum, anak-anak juga diajak untuk mengikuti permainan di alam terbuka di kawasan Ngarai Sianok. Aktivitas ini dirancang untuk memperkuat nilai kebersamaan dan rasa persaudaraan di antara mereka. Tidak hanya itu, para anak yatim juga akan didampingi oleh ibu mereka untuk memasak dan makan bersama di alam terbuka, di mana mereka bisa merasakan kehangatan kebersamaan sambil bermain air di sungai.

"Melalui program ini, kami berharap para anak yatim dapat memiliki kenangan berkesan yang membekas di hati mereka. Kegiatan seperti ini dapat menanamkan pesan agar mereka selalu bersemangat dan menjadi ‘Yatim Fighters,’” ujar Zulfamiadi.

Kegiatan ini didukung oleh para donatur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap anak yatim. Menurut Zulfamiadi, anak yatim adalah lentera yang harus tetap menyala dan tidak boleh redup. Ia berharap beberapa dari mereka nantinya dapat menjadi pemimpin yang mencontoh akhlak Rasulullah, sehingga kelak menjadi pemimpin ideal yang lahir dari hati yang tulus sebagai anak yatim.
Persiapan sebelum berangkat di kantor Ashpen Bukittinggi.

Sementara itu, Ketua Rombongan Mahasiswa UNP, Debbi, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun mental anak-anak yatim. "Secara teoritis, anak-anak membutuhkan figur ayah dalam perkembangan mereka. Karena itu, kami ingin mengisi kekosongan itu dengan memberikan edukasi tentang semangat perjuangan," ujarnya.

Sebanyak 25 mahasiswa UNP berpartisipasi dalam kegiatan magang ini, yang merupakan pengalaman kedua mereka setelah sebelumnya magang di BPJS. Di Ashpen, mereka dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam konteks sosial, berbeda dengan kegiatan magang sebelumnya yang lebih teknis, pungkasnya.***

Pewarta : sutan mudo 
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -