Anggota DPRD Bukittinggi Jemput Aspirasi Warga Dapil MKS pada Reses Perdana Masa Sidang 2024-2025
Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Sebanyak 9 dari 11 anggota DPRD Kota Bukittinggi dari Daerah Pemilihan (Dapil) Mandiangin Koto Selayan (MKS) melaksanakan reses perdana secara berkelompok pada Senin (9/12/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari Masa Sidang I Tahun 2024-2025.
Kesembilan anggota DPRD yang hadir dalam reses tersebut adalah Dedi Fatria, Neni Anita, Andi Putra, Elfianis, Dede Suriady Harahap, Berliana Betris, Amrizal, Linda Warlianti, dan Yunri Refno Putra. Sementara itu, dua anggota lainnya, Ibrayaser dan Shabirin Rachmat, melakukan reses secara perorangan di dapil masing-masing.
Kegiatan reses bertempat di kantor Camat MKS dan dibuka langsung oleh Camat MKS, Sukri Naldi. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, termasuk jajaran SKPD terkait, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, perwakilan pemuda, serta ratusan warga dari seluruh kelurahan di Kecamatan MKS.
Koordinator tim reses, Dedi Fatria, menjelaskan bahwa reses kali ini merupakan yang pertama bagi anggota DPRD periode 2024-2029. Ia juga menegaskan pentingnya reses sebagai kewajiban anggota dewan untuk turun langsung ke masyarakat dan mendengarkan aspirasi di dapil mereka.
“Tujuan utama reses adalah menjemput aspirasi masyarakat, yang dilakukan tiga kali dalam setahun. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi keuangan Kota Bukittinggi saat ini sedang tidak baik karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak tercapai dan pengelolaan keuangan daerah yang kurang optimal,” ujar Dedi.
Ia juga menambahkan bahwa pokok-pokok pikiran (Pokir) hasil reses ini baru bisa direalisasikan pada tahun 2026, mengingat Pokir tahun 2025 masih berdasarkan aspirasi dari anggota DPRD periode sebelumnya (2019-2024).
Camat MKS, Sukri Naldi, menyambut baik kegiatan reses ini dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut dengan menyampaikan berbagai persoalan dan kebutuhan di daerah masing-masing.
“Ini adalah reses perdana anggota DPRD terpilih di dapil MKS. Jadi, sampaikanlah permasalahan, kebutuhan, dan permintaan agar dapat ditindaklanjuti oleh perwakilan kita di DPRD,” ujar Sukri.
Dalam sesi tanya jawab, warga menyampaikan berbagai permasalahan yang masih belum terselesaikan. Beberapa di antaranya adalah:
Belum Terealisasinya Pokir, Banyak aspirasi masyarakat melalui Pokir sebelumnya yang belum direalisasikan hingga kini.
Trotoar Berbahaya, Kondisi trotoar di beberapa titik yang sering menyebabkan kecelakaan. Masalah Banjir, Penanganan banjir yang belum efektif di beberapa wilayah.
Honor Imam Masjid, Keluhan tentang belum terpenuhinya honor bagi imam masjid secara layak.
Proposal yang Belum Terealisasi, Warga mengeluhkan pengajuan proposal yang sudah berulang kali disampaikan namun belum ditindaklanjuti.
Selain itu, warga juga mengusulkan peningkatan fasilitas keamanan seperti pemasangan CCTV di beberapa area strategis.
Kegiatan reses ini menjadi langkah awal bagi anggota DPRD untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan memahami kondisi riil di lapangan. Diharapkan aspirasi yang disampaikan dapat menjadi acuan dalam penyusunan program pembangunan yang lebih tepat sasaran, meskipun realisasinya membutuhkan waktu.
Dengan semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan DPRD, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi warga di Kecamatan MKS dapat segera menemukan solusi yang nyata.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar