Meningkatnya Kasus Kecelakaan Lalu Lintas dan Narkoba, Sementara Kriminalitas Menurun di Wilayah Hukum Polresta Bukittinggi

Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol. Yessi Kurniati SIK, mengungkapkan adanya tren peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukumnya, sementara angka kriminalitas mengalami penurunan. Hal ini disampaikan oleh Kapolresta saat konferensi pers akhir tahun 2024 di Aula Polresta Bukittinggi, yang dihadiri oleh puluhan awak media pada Rabu, (31/12/2024) siang.

Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol. Yessi Kurniati  S.I.K., M.M yang didampingi oleh Wakapolres, AKBP Apri Wibowo, S.I.K., M.H., Kabag Ops Kompol Afrides Roema, SH, Kasat, Kapolsek, serta sejumlah personel Polresta Bukittinggi, menjelaskan bahwa jumlah personel pada tahun 2024 tercatat sebanyak 473 orang. 

Angka ini harus melayani sekitar 428.677 jiwa penduduk yang berada di wilayah hukum Polresta Bukittinggi, termasuk Agam Timur. Dengan rasio 1 polisi untuk 907 penduduk, Polresta Bukittinggi masih kekurangan personel jika dibandingkan dengan rasio ideal yang disarankan oleh PBB, yaitu 1:450. Menurut Daftar Susunan Personel Polri (Dspp), Polresta Bukittinggi idealnya memerlukan 1.236 personel, yang berarti kekurangan sebesar 61,73%, ucapnya.

Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya di bidang lalu lintas, Polresta Bukittinggi melakukan berbagai kegiatan, antara lain sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus, dan program Jumat Berkah. 

Sepanjang tahun 2024, pihak Polresta Bukittinggi memberikan teguran sebanyak 3.884 kali dan melakukan penilangan terhadap 6.194 pelanggar. Meskipun terdapat upaya pencegahan, jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat, dengan total 181 kasus kecelakaan pada tahun 2024, naik sekitar 10% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 164 kasus.

Adapun kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 meliputi 239 unit sepeda motor, 65 unit mobil penumpang, 2 unit bus, dan 10 unit mobil beban. 

Berdasarkan data, pelanggar dan korban kecelakaan mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa dengan rentang usia 16 hingga 30 tahun. Waktu kejadian kecelakaan mayoritas terjadi antara pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB dan 18.00 WIB hingga 24.00 WIB, ujar Kapolresta. 

Sementara itu, kasus narkoba di wilayah hukum Polresta Bukittinggi juga menunjukkan angka yang signifikan. Sebanyak 73 kasus narkoba diungkap pada tahun 2024, dengan 108 orang tersangka. Barang bukti yang disita antara lain ganja sebanyak 30.524,76 gram, sabu 250,61 gram, dan pil ekstasi sebanyak 1,5 tablet. Kasus narkoba mengalami sedikit peningkatan, yakni 1,01% atau 2 kasus dibandingkan tahun 2023.

Di sisi lain, kasus kriminalitas mengalami penurunan, dengan 287 laporan yang diterima pada tahun 2024, dan 238 laporan yang berhasil diselesaikan. Dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 292 laporan, ini menunjukkan penurunan sebesar 2%, atau sekitar 5 kasus, katanya.

Terkait kejahatan konvensional, seperti kasus pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), masing-masing tercatat 22 kasus curat, 4 kasus curas, dan 34 kasus curanmor.

Tren kriminalitas lain yang mencolok pada tahun 2024 antara lain penganiayaan berat (39 kasus), penganiayaan biasa (24 kasus), serta kasus-kasus cabul (22 kasus), dengan penyelesaian sebanyak 13 kasus. 

Selain itu, terdapat pula kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 16 kasus, dengan penyelesaian 13 kasus, dan penipuan (16 kasus), yang berhasil diselesaikan dalam 17 kasus. Kejahatan lain yang juga tercatat antara lain perjudian online dan konvensional, serta tindak pidana perdagangan orang, dengan 2 kasus yang masih dalam proses penyidikan.

"Meskipun ada peningkatan di beberapa aspek, kita akan terus melakukan berbagai pendekatan preventif dan penegakan hukum untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat di wilayah Bukittinggi dan sekitarnya, tutup Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati.***