Walikota Bukittinggi, "Ramlan Nurmatias" Evaluasi Video Tron dan Perbaikan Sumber PAD Menjadi Fokus Utama
Walikota di dampingi Wakil Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dan Ibnu Asis diwawancarai Awak Media(10/3) di DPRD Bukittinggi.
Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Terkait dengan kemungkinan pemasangan video tron di Pasar Atas atau pedestrian Jam Gadang, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengungkapkan bahwa saat ini hal tersebut belum menjadi prioritas.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa jika inisiatif tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), pihaknya akan mempelajarinya lebih lanjut. Hal itu disampaikan Walikota Ramlan di hadapan awak media setelah menghadiri rapat paripurna menyampaikan rekomendasi DPRD terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bukittinggi Tahun Anggaran 2024, pada Senin (10/3/2025).
"Tentunya, jika kita ingin memasang video tron, itu tidak boleh sembarangan. Seperti yang terjadi pada Simpang Kangkung, gambarnya kurang bagus. Yang terbaik adalah yang bisa menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika cuaca panas, gambarnya harus mencerminkan warna yang sesuai. Kita akan pelajari lebih lanjut, dan bagaimana kita bisa menggali potensi-potensi PAD yang ada, agar PAD kita semakin meningkat. Namun, untuk saat ini, kami belum memikirkan hal itu," ujar Ramlan.
Dalam kesempatan tersebut, Ramlan juga menekankan pentingnya perbaikan-perbaikan berkelanjutan. "Ke depan, yang terpenting adalah perbaikan terus-menerus. Apa yang sudah baik harus kita pertahankan, sementara yang belum optimal harus segera diperbaiki. Rekomendasi dari DPRD ini akan menjadi pedoman kita untuk langkah-langkah masa depan," tuturnya.
Ramlan juga menambahkan bahwa pihaknya telah menugaskan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan perubahan besar dalam sistem pembayaran elektronik.
"Kedepannya, semua transaksi di objek wisata yang berbayar akan menggunakan sistem E-money, dan tidak terbatas pada bank tertentu. Sebelumnya, hanya bank BRI dan beberapa bank lainnya yang terlibat, tapi sekarang kita ingin semua bank dan semua jenis kartu dapat melakukan transaksi E-money di tempat objek wisata berbayar, termasuk untuk pembayaran parkir," jelasnya.
Terkait dengan sistem parkir, Walikota Ramlan menyatakan kemungkinan besar akan melibatkan pihak ketiga dalam pengelolaannya. "Parkir nanti kemungkinan besar akan kita serahkan kepada pihak ketiga agar lebih jelas. Dengan perjanjian kerja sama (PKS), kedua belah pihak, baik pemerintah maupun pihak ketiga, harus memiliki tanggung jawab bersama," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengelolaan sumber-sumber PAD harus dilakukan secara terkontrol. "Jika PAD meningkat, tentunya uang yang diperoleh akan kembali untuk masyarakat dan pembangunan daerah. Bukan hanya dari sektor parkir dan objek wisata, tetapi juga dari retribusi pasar, pajak homestay, dan sektor lainnya," ungkap Ramlan.
Walikota Bukittinggi juga merencanakan rapat besar dengan seluruh SKPD, termasuk eselon 1, 2, dan 3, untuk memastikan bahwa semua program yang ada dapat terlaksana dengan baik.
"Kami akan mengumpulkan data dan menentukan program mana yang harus segera dikerjakan. Salah satunya adalah terkait PPPK (P3K), kita ingin memastikan seluruh SKPD dapat memiliki inovasi yang jelas dan efektif agar dapat bekerja dengan lebih cerdas," ujarnya.
Pernyataan ini adalah untuk mencerminkan komitmen Walikota Bukittinggi beserta wakil walikota untuk terus mengembangkan dan memperbaiki berbagai sektor demi meningkatkan kualitas layanan publik dan PAD di daerah Bukittinggi ini, pungkas Ramlan Nurmatias yang di dampingi wakilnya Ibnu Asis pada saat itu.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar