Pariwisata Bukittinggi di Titik Jenuh, Ivan Haikel Serukan Inovasi dan Promosi Pariwisata yang Lebih Strategis
Bukittinggi, MataJurnalist.com_Kota Bukittinggi saat ini dinilai tengah berada di titik jenuh dalam sektor pariwisata. Hal ini disampaikan oleh penggerak wisata Ivan Haikel, yang juga merupakan alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), saat diwawancarai oleh awak media pada Minggu sore (20/4/2025).
"Kita khawatir, tanpa adanya inovasi dan kreasi baru, kunjungan wisata ke Bukittinggi akan terus menurun. Apalagi, sekarang sudah muncul pesaing serius dari daerah tetangga seperti Harau. Banyak wisatawan dari Pekanbaru lebih memilih menginap di sana," ujar Ivan.
Menurutnya, jika sektor pariwisata di Bukittinggi tidak segera dibenahi, maka akan berdampak luas pada kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini. Penurunan jumlah wisatawan secara otomatis akan mengurangi tingkat hunian hotel. Dampaknya, sektor-sektor lain seperti pusat oleh-oleh, kuliner, hingga pedagang kaki lima pun akan ikut terdampak.
“Ketika tamu hotel berkurang, permintaan bahan baku di pasar juga menurun, lalu pajak hotel yang menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun ikut menyusut. Ini akan memengaruhi kemampuan kota dalam membiayai pembangunan,” jelasnya.
Ivan juga menyoroti kehadiran objek-objek wisata baru di Bukittinggi. Meskipun secara estetika memperkaya kota, namun secara fiskal bisa berdampak pada pengurangan pendapatan dari objek wisata berbayar milik pemerintah daerah, katanya.
“ Hadinya Objek wisata baru memang mempercantik kota, tapi juga bisa menurunkan kontribusi PAD dari sektor pariwisata jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat. Ini harus menjadi perhatian serius ke depan,” katanya.
Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam membenahi pariwisata Bukittinggi. Menurutnya, promosi yang strategis adalah kunci penting dalam menarik kunjungan, terutama dari pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.
"Promosi tidak kalah penting dari penataan fisik. Jika kita tidak gencar memperkenalkan keindahan Bukittinggi ke dunia luar, siapa yang akan tahu? Dinas Pariwisata harus benar-benar punya konsep dan strategi promosi yang jelas dan terukur," ujar Ivan mempertanyakan mindset promosi yang diterapkan saat ini.
Dinas Pariwisata Bukittinggi lebih memperhatikan seluruh stakeholder pariwisata dalam menyusun kebijakan, terutama dalam hal promosi yang berorientasi pada pengembangan berkelanjutan, pungkas Ivan Haikel berharap.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar